Agama   2024/04/30 22:57 WIB

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Berharap Organisasi Keagamaan Jangan Jadi Benalu

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Berharap Organisasi Keagamaan Jangan Jadi Benalu
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggulirkan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul melalui program pendidikan maupun beasiswa. 

AGAMA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan bahwa organisasi sosial kemasyarakatan berbasis agama harus memiliki kesadaran untuk berubah naik kelas, tidak boleh jadi benalu, dan harus mandiri dalam gerakan. Hal tersebut mengingat tugas ormas yakni membangun keberdayaan umat.

Menurut Haedar umat harus dibangun mental muzakkinya. Hal tersebut bisa dimulai dari membangun kesadaran ormas keagamaan supaya tidak jadi benalu yang menempel pada kekuasaan tanpa memiliki daya juang untuk mandiri.

"Di tokoh-tokoh umat itu harus ada kesadaran baru, bahwa memberdayakan, mencerdaskan, memajukan, memberadabkan umat dan masyarakat itu menjadi sesuatu yang wajib," kata Haedar

dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PP Muhammadiyah dengan Baznas RI di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (29/4/2024)

Haedar menuturkan mewujudkan umat dan bangsa yang unggul dimulai dari kesadaran di ormas yang tidak ingin menjadi benalu yang menempel di induk semang, tidak ingin bekerja keras, tapi ingin tetap hidup. 

Tugas yang diemban oleh ormas keagamaan sebagai pemberdaya umat bisa dijalankan dengan sebaiknya, tidak malah sebaliknya yang bertugas memberdayakan yang terjadi justru memperdaya umat.

Oleh karena itu, melalui program penyaluran dana ZIS, Haedar meminta supaya dilakukan pemetaan untuk menentukan gerakan menaikkan kelas umat, dari yang awalnya sebagai mustahik atau penerima zakat, menjadi muzakki atau yang mengeluarkan zakat.

Melalui penghimpunan dan penyaluran potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dilakukan menurut Haedar menjadi langkah peta jalan ormas Islam dalam membangun umat, dan itu sudah menjadi concern Muhammadiyah.

"Selama tidak ada progres ke situ, kita umat Islam itu dalam kekuatan-kekuatan umat akan jalan di tempat saja. Padahal kondisi umat kita masih berada di situasi-situasi struktural yang belum bisa beranjak," ucapnya.

Dalam membangun umat di sektor-sektor strategis tersebut, Dia mengatakan bahwa Muhammadiyah telah melakukan gerakan yang tidak hanya bersifat KERELAWANAN filantropis, tapi sudah bergerak secara struktural strategis membangun kekuatan umat. 

Haedar menyampaikan berbagai gerakan kebajikan yang dilakukan Muhammadiyah di sektor-sektor strategis di berbagai belahan Tanah Air Indonesia.

Dia juga menjelaskan, gerakan pemberdayaan umat yang dilakukan Muhammadiyah selain dilakukan secara kultural, juga bersinergi dengan pendekatan struktural agar umat dan bangsa semakin maju.

"Ini harus perlu menjadi concern semuanya, hiruk pikuk politik dan segala macam itu dinamika bangsa dan negara. Tapi pada saat yang sama perhatian terhadap problem real masyarakat juga perlu menjadi concern bahkan umat, bangsa, dan bahkan partai politik," kata Guru Besar Ilmu Sosiologi tersebut.

Haedar menilai, jika permasalahan nyata yang dihadapi oleh umat dan bangsa Indonesia saat ini menjadi fokus bersama, umat dan bangsa akan cepat naik kelas menjadi maju. (*)

Tags : kemandirian ormas, kemandirian ormas islam, muhammadiyah, Muhammadiyah baznas kerja sama, Baznas muhammadiyah ,